Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kaligrafer Masjid Nabawi dan Masjidil Haram

Sudah banyak orang beranggapan bahwa teks Al-quran tentang kiswah di buat selalu baru di setiap tahunnya. Akan tetapi, pabrik ternyata sudah menyiapkan pakemnya/template atau dokumen untuk digunakan di kemudian hari dan selanjutnya.

Ada beberapa fase yang menjadi berbeda untuk menyiapkan pakemnya/template. Pertama, kaligrafi berupa teks tersebut ditulis dengan tangan di lembaran kertas. Dan Kemudian, proses berikutnya pada sistem komputer yang dilakukan oleh seorang ahli desain grafis.

Teks kaligrafi yang sudah diproses langkah beirkutnya dicetak pada kertas transparan, yang digunakan untuk membuat pakem/template. Template/pakem tersebut lalu dikirim ke bagian proses pembordiran, di mana mesin bordir akan menjahit kiswa menggunakan benang emas dan perak. Dengan Bantuan Teknologi komputer telah banyak membantu pabrik untuk menyimpan data dari template/pakem yang hilang.

Abdullah Zuhdi dari kota Asitanah, Turki,  adalah yang sudah berjasa menulis beberapa kaligrafi di Masjid An-Nabawi dan Masjid Al-Haram. Beliau adalah Pengajar khat di kampus Nur Usmaniyah dan kemudian diutus oleh Raja Sultan Abdul Majid ke Hijaz untuk menulisi kaligrafi di dinding Masjid An-Nabawi. ketika bersafari ke Mesir, pemerintah Mesir mengangkatnya menjadi guru khat di Madrasah Khudeiwiyah sampai wafatnya tahun 1296 H.  Karena kerjanya bagus, ia ditugaskan menulis ayat-ayat Alquran dan lainnya di Ka'bah.

Post a Comment for "Kaligrafer Masjid Nabawi dan Masjidil Haram"